" Makanan Lebaran "
gambar : dari google
Hari
kemenangan kita umat islam ditandai dengan datangnya bulan Syawal dan
berakhirnya bulan Ramadhan. Kenapa disebut hari kemenangan ?
Pernahkah terlintas dalam hati kita bahwa datangnya bulan
syawal adalah hari kekalahan ?
Definisi kemenangan atau menang adalah telah tuntasnya
suatu masalah atau telah impasnya suatu sengketa yang diselesaikan dengan usaha
dan perlawanan sehingga kita mendapat keuntungan dari proses yang bernama
perjuangan. (kemenangan).
Hari kemenangan berarti hari dimana sebelumnya kita
pernah berjuang ‘dalam hal ini’ di bulan ramadhan. Bernarkah berjuang ? Berjuang
untuk apa ? Melawan apa ? Nafsu ? Nafsu apa ? Nafsu makan ?.
Kalau berjuang melawan nafsu makan, Ya saya akui kita
semua berjuang dan ‘berhasil’ menurunkan berat badan di hari kemenangan. Tetapi
apakah ‘hati’ kita ikut berjuang untuk melawan nafsu didalam hati (bathin) ?
atau mungkin pemahaman puasa kita hanya sebatas melawan nafsu makan
(lahiriah)saja ?
Tanyalah pada hati kecil, apakah bulan ramadhan merubah
sifat yang kasar menjadi lembut, sifat yang jahat menjadi baik, fikiran yang kotor
menjadi bersih dan kegalauan atau rasa bimbang menjadi hilang, ketidaktaatan
menjadi taat. Apa yang kita dapat dari hari perjuangan (ramadhan) kemarin?
Kemenangan (idul fitri) semacam apa yang kita peroleh. Bersih (fitri) kah hati
kita ?
Bersih. Bukan hanya soal zakat fitrah dan semua menjadi
fitri (kembali suci). Jikalau seperti itu orang kaya akan semakin bersih
walaupun hatinya kotor dan si miskin menjadi semakin kotor walaupun hatinya
bersih.
Sebenarnya, kita semua kalah!
Kalah dalam bersungguh-sungguh dalam berjuang. Semua
kemaksiatan kita lakukan dan semua kebiasaan buruk masih kita jalankan ‘hanya
saja’ dengan balutan nuansa islami agar terkesan kekinian dan mengikuti musim.
Musim ramadhan.
Saya benar-benar menyesal dan merasa kalah telak melewati
ramadhan kemarin. Walaupun puasa (menahan lapar) full selama sebulan tanpa
cacat semua tida menjadi berarti
Ketika..
Gema takbir berkumandang dan ketika tubuh menimbun lemak
dari semur, rendang, sambal ati dan opor ayam secara berbarengan. Pada saat itu
pula hati menimbun kolesterol keburukan berkat bulan ramadhan yang tidak kita
jalani sepenuh hati.
Coba kita renungkan, tentang makna perayaan dan pesta
kolesterol kemarin.
Apakah kita pantas merayakan hari kemenangan
atau seharusnya menerima hari kekalahan ?
26 Juli 2015