" Hujan "
gambar : kamera (di kosan)
Rasa-rasanya berat menjalani hidup ini apabila kita
melihat dari sisi permasalahan sosial, keangkuhan dunia, lingkungan yang
terkotak-kotakan kepentingan golongan, semua orang menuntut apa yang
dikehandakinya menjadi suatu hal yang harus dikabulkan semesta tanpa sadar
semesta ini mempunyai anda, saya, kita dan mereka. Perbedaan rasanya dianggap
sebagai hal yang menyebalkan oleh mereka yang mengedepankan EGO di atas
segala-galanya. Manusia yang masih sehat akal naluri dan hatinya harus lebih
memaklumi keadaan seperti ini karena memang pada dasarnya negative itu bergerak
bagaikan virus-virus malware dalam komputer yang apabila dibiarkan atau kita
berdiam akan terjajah dan merusak sitem-sistem kehidupan lain. Terkadang sebuah
pandangan yang kita anggap benar, paling benar adalah pandangan yang paling
salah dan harus disalahkan, sebuah perkara kecil bisa menjadi masalah besar,
suatu perbedaan adalah ancaman. Itulah dunia dengan keragaman manusia dan isi
otaknya.
Maklum, adalah hal paling sepele namun lumayan sulit
untuk memaklumi maklum. Memaklumi semua perbedaan, semua keragaman sosial bisa
menjadi hal paling sulit dilakukan oleh kita selama di dalam diri ini masih
menyimpan segumpal EGO. Ego yang merusak akal sehat dan naluri kemanusiaan yang
bisa memanusiakan manusia. Hidup hanya menunggu mati dengan mengisi setiap
waktu dengan masalah adalah pandangan paling nyata dari manusia yang kurang
bisa memaklumi maklum. Sederhananya adalah nikmatilah hidup dengan memaklumi
setiap apa yang terjadi dan menghampiri kehidupan kita. Terlalu ruwet jika
manusia lebih fokus kepada kepuasan EGO, toh semua orang punya EGOnya
masing-masing. Jangan pernah ada fikiran ingin merubah lingkungan dan manusia
lain jika diri sendiri tidak kuasa merubah. Hidup untuk diri sendiri kadang
dianggap sebuah EGO, Hidup untuk orang lain kadang dianggap hina, jadi apa
sebenarnya makna hidup itu. Semua jawaban terletak dalam hati.
Ketenangan
adalah kunci. Kesabaran adalah cahaya dan Nafsu bisa meluluh lantakan semuanya..
----- Muhamad Syahid Abdurrahim -----
13 September 2014