Perjalanan ini telah membawa pada titik kejenuhan yang luar biasa. Jenuh yang penyebabnya tidak bisa diobati oleh kegiatan-kegiatan keduniawian. Berkelana, makan enak atau aktifitas lainnya yang terlihat menyenangkan kini menjadi kegiatan yang datar dan tidak bergairah sama sekali. Jenuh ini sangat beda dari biasanya. Ada sebuah rahasia lain dibalik keadaan ini yang memaksa cepat atau lambat, keras atau mudah diri ini harus menemukan rahasia dan menyingkap hijab yang menghalanginya.

Kalau saja diri ini punya kuasa tak mungkinlah keadaan ini hingga berlarut-larut, menguras semua kekuatan fisik dan pemikiran, letih yang tak berkesudahan. Ya Allah, Ya Kareem, Ya Rahman, Ya Rahim.. Kini aku total meyakini dan merasa, bahwasanya engkaulah sumber dari segala sumber kekuatan. Pencipta dari yang wujud dan halus, tak terkecuali rasa, perasa, karsa dan indra yang terbatas ini hanyalah percikan cinta atas karuniamu. Jangan tinggalkan dan biarkan aku dalam ketiadaan cinta, kehampaan yang terus menerus sangat membuatku haus akan kasih sayang mu. Berharap engkau menarik dan memeluku sehingga aku lebur menjadi satu.

Kini tak ada lagi perhiasan dunia yang menarik hati, semua hanyalah tipu daya, semua fana dan tak abadi. Dunia kini hanya kumpulan maya yang penuh andai-andai belaka. Jiwa seakan meronta ingin lepas dari jerat omong kosong kearah keabadian sejati. Namun diri sejati hanyalah gift dari sang maha diri. Allah Allah Allah, tiada selainmu. Tarik aku kehadapan mu hingga aku lebur menjadi satu. Tak ada jalan lain kecuali engkau.

 

Puncak dari perenungan panjang akan berakhir pada titik kesempurnaan.

Dan kesempurnaan adalah Allah.

 

 

23 Februari 2023