Memaklumi Hidup dan Kehidupan

Jumat, September 12, 2014


" Hujan "
gambar : kamera (di kosan)


Rasa-rasanya berat menjalani hidup ini apabila kita melihat dari sisi permasalahan sosial, keangkuhan dunia, lingkungan yang terkotak-kotakan kepentingan golongan, semua orang menuntut apa yang dikehandakinya menjadi suatu hal yang harus dikabulkan semesta tanpa sadar semesta ini mempunyai anda, saya, kita dan mereka. Perbedaan rasanya dianggap sebagai hal yang menyebalkan oleh mereka yang mengedepankan EGO di atas segala-galanya. Manusia yang masih sehat akal naluri dan hatinya harus lebih memaklumi keadaan seperti ini karena memang pada dasarnya negative itu bergerak bagaikan virus-virus malware dalam komputer yang apabila dibiarkan atau kita berdiam akan terjajah dan merusak sitem-sistem kehidupan lain. Terkadang sebuah pandangan yang kita anggap benar, paling benar adalah pandangan yang paling salah dan harus disalahkan, sebuah perkara kecil bisa menjadi masalah besar, suatu perbedaan adalah ancaman. Itulah dunia dengan keragaman manusia dan isi otaknya.

Maklum, adalah hal paling sepele namun lumayan sulit untuk memaklumi maklum. Memaklumi semua perbedaan, semua keragaman sosial bisa menjadi hal paling sulit dilakukan oleh kita selama di dalam diri ini masih menyimpan segumpal EGO. Ego yang merusak akal sehat dan naluri kemanusiaan yang bisa memanusiakan manusia. Hidup hanya menunggu mati dengan mengisi setiap waktu dengan masalah adalah pandangan paling nyata dari manusia yang kurang bisa memaklumi maklum. Sederhananya adalah nikmatilah hidup dengan memaklumi setiap apa yang terjadi dan menghampiri kehidupan kita. Terlalu ruwet jika manusia lebih fokus kepada kepuasan EGO, toh semua orang punya EGOnya masing-masing. Jangan pernah ada fikiran ingin merubah lingkungan dan manusia lain jika diri sendiri tidak kuasa merubah. Hidup untuk diri sendiri kadang dianggap sebuah EGO, Hidup untuk orang lain kadang dianggap hina, jadi apa sebenarnya makna hidup itu. Semua jawaban terletak dalam hati. 

Ketenangan adalah kunci. Kesabaran adalah cahaya dan Nafsu bisa meluluh lantakan semuanya..

----- Muhamad Syahid Abdurrahim -----

 13 September 2014

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts